Monday 28 November 2011

Bahasa Bayi


Bahasa Bayi

Untuk mengutarakan kehendak agar dimengerti orang lain yaitu dengan komunikasi. Untuk itu dalam berkomunkasi kita perlu membuat standar baku mengenai perbendaharaan kata. Nah bagaimana jika hendak berkomunikasi dengan bayi? 

Perkembangan bahasa bayi dari bulan ke bulan akan semakin optimal bila diberikan stimulasi yang baik dari lingkungan sekitarnya. Meskipun usia bayi baru berusia 6 bulan, bayi sudah dapat belajar bahasa isyarat meskipun belum dapat bicara. Bayi dapat mengerti apa yang kita katakan. Untuk itu hindari perkataan kasar di depan bayi.

Perkembangan bayi dari segi pertumbuhan, sel otot tangan akan lebih dulu terbentuk dibandingkan sel halus di lidahnya.  Karena itu bayi menggunakan gerakan tangannya untuk dapat berkomunikasi. 

Berikut contoh bahasa bayi dan artinya yang perlu diketahui:
NEH  yang berarti sedang lapar. Kata ini mirip dengan “heh” dan “eh”
OWH  yang berarti mengantuk. Mungkin kata ini lebih mudah dimengerti karena diucapkan oleh sang bayi dengan bentuk mulut bundar atau O.
HEH artinya tidak nyaman
EAIRH artinya perut kembung. Ketika mengucap kata ini, suaranya seperti menggumam atau grrrhhh.
EH artinya bersendawa, biasanya kata ini diucap selesai minum susu atau ketika perut sedang kosong.

Beberapa stimulasi (rangsangan) perkembangan bahasa bayi yang bisa Anda lakukan:
  1. Sering berbicara pada si kecil. Ketika Anda berbicara biarkan ia mendengar dan bereaksi sesuai dengan kemampuannya, sekalipun ia hanya terdiam bukan berarti tidak memperhatikan anda. Baginya, pembicaraan itu merupakan hal yang menarik bagi bayi.
  2. Ketika anda berbicara kepadanya atupun memberikannya pertanyaan, maka berhentilah sejenak. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan untuk memberikannya pelajaran bahwa ada konsep bergiliran dalam suatu perbincangan. Sehingga jika dia sudah tumbuh besar, maka dia akan menjadi pribadi yang mau mendengarkan pendapat orang lain, tidak hanya membicarakan keinginannya saja.
  3. Anda bisa mendorong ketrampilannya mendengar dengan membuat berbagai suara dari bagian ruangan yang berbeda. Setiap kali anda membuat suara, tunggu hingga ia menengok dan berikanlah pujian saat ia melakukannya.
Tahapan perkembangan bahasa pada bayi usia 0-12 bulan:
Bayi 0-1 bulan
  1. Pada usia ini bayi anda akan mengkomunikasikan segala sesuatunya lewat tangisan mereka, tetapi terkadang mereka juga mengeluarkan suara lain selain tangisan.
  2. Bayi mulai berkembang untuk mengenali suara tertentu saja, seperti suara musik yang sering mereka dengar ataupun suara lain yang familiar buat mereka.
  3. Bayi akan memalingkan pandangannya pada suara yang mereka kenali, dan memberikan respon yang positif saat diajak berbicara.
Usia 1-4 bulan
  1. Bayi akan menggunakan beberapa jenis suara yang bisa dibedakan dan memerhatikan bahasa tubuh orang di sekitarnya. (mulai usia 2 bulan)
  2. Kemampuan mendengar bayi semakin meningkat, mulai mengeluarkan suara tertentu (berceloteh, misalnya aah.. uuh..) dalam komunikasinya dengan orang yang sudah mereka kenal, contohnya pada saat pengasuhnya bicara atau tersenyum kepada mereka.(mulai usia 3 bulan)
  3. Bayi akan membuat suara-suara untuk menarik perhatian (mulai usia 4 bulan)
  4. Bayi akan menangis ketika mereka membutuhkan sesuatu.
  5. Bayi mulai tertawa dan tersenyum, terlebih bila dihibur.
  6. Bayi dapat menghubungkan suara dengan objek tertentu dan juga dengan gerak badan. Maksudnya mereka sudah mulai dapat mengasosiasikan pola suara dengan suatu benda serta pola suara dengan gerak tubuh.
Usia 4-8 bulan
  1. Bayi mulai memakai tiga atau empat ocehan dan mengombinasikan beberapa huruf hidup dan huruf mati misalnya nanana (mulai usia 5 bulan)
  2. Bayi mengeluarkan lebih banyak huruf hidup dan mati seperti k, f, v, ka, da, ma (mulai usia 6 bulan).
  3. Bayi mulai merespon saat diajak berbicara langsung. Bayi juga semakin paham dengan berbagai nada suara seperti suara terkejut, senang, serius, dan lainnya (mulai usia 7 bulan).
  4. Bayi semakin sering mengulangi suara yang sama berulang-ulang, contohnya suku kata yang sering didengar (mulai usia 8 bulan).
  5. Bayi mulai menggumam dengan irama tertentu.
  6. Mulai mengenali nama mereka (panggilan mereka).
  7. Bayi sudah mulai dapat mengucapkan satu kata tertentu, meskipun masih belum terlalu jelas.
  8. Bayi mulai meniru suara tertentu (bukan meniru pembicaraan), seperti mengecap-ecap bibir atau mencoba membunyikan lidah (tongue clicking).
Usia 8-12 bulan
  1. Bayi mulai meniru apa yang diucapkan ibu atau pengasuhnya
  2. Bayi mengucapkan kata pertamanya (biasanya sekitar usia 9 bulan).
  3. Bayi mendengarkan dengan seksama ketika Anda berbicara, dan sudah mulai mengerti arti perintah sederhana seperti “ayo kesini”.
  4. Bayi dapat mengucapkan satu atau dua kata secara konsisten (meskipun belum terlalu jelas).
  5. Bayi dapat menunjuk satu gambar dalam buku.
  6. Bayi dapat mengungkapkan setuju atau tidak dengan menganggukkan atau menggelengkan kepala mereka.
  7. Bayi mulai menyadari nama pengasuhnya dan akan bereaksi ketika nama pengasuhnya disebut atau dipanggil.
  8. Bayi mulai dapat berinteraksi secara verbal dengan pengasuhnya. 
  9. Bayi dapat menggunakan tiga atau empat kata untuk menamai benda yang sudah dikenalnya, misalnya guguk untuk anjing.

Sunday 27 November 2011

Game anak bayi

Memilih game yang tepat untuk sang buah hati

Senangnya ketika melihat buah hati tumbuh semakin besar dan mandiri. Banyak aktivitasnya yang sudah mau dilakukannya sendiri seperti memakai pakaian sendiri, berdiri sendiri, mengambil mainan sendiri dll. Ada baiknya orang tua menyediakan sarana mainan yang membantu pertumbuhan dan perkembangan intelegensi si kecil.

Game pada anak merupakan bagian dari proses belajar dan bermain, dari bermain, anak mulai mengenal sesuatu yang baru. Games bisa merangsang daya pikir dan meningkatkan konsentrasi anak. Karena itu hendaknya orang tua dapat memilih games anak yang tepat. Pilihlah game anak yang sesuai dengan usia dan kemampuan mereka.

Tips memilih mainan yang baik

  • Pilihlah mainan yang memiliki nilai edukatif, agar anak bisa belajar, seperti mencocokkan gambar, atau memilih warna, alphabet.
  • Perhatikan label mainan dan perhatikan rekomendasi umurnya ketika membeli mainan. Cari mainan yang tidak mudah rusak atau copot agar balita terhindar dari bahaya.
Contoh Permainan untuk anak usia 1-2 tahun:

  • Permainan memasukkan benda ke dalam wadah atau menumpuk benda (seperti gelas plastik air mineral).
  • Permainan single puzzle, yaitu mainan yang pada penutupnya diberi lubang-lubang berbentuk geometris, seperti segitiga, segiempat dan lingkaran.
  • Puzzle berbentuk rumah-rumahan, buah atau binatang dengan 2-3 pecahan. Untuk menyusun pasel tersebut tentu dibutuhkan keterampilan sehingga anak akan dirangsang untuk mengembangkan kemampuannya.
  • Sepeda roda tiga, atau mobil- mobilan bisa menjadi mainan yang menyenangkan bagi si kecil, meskipun dia belum bisa mengayuhnya.
  • Aneka mainan musik, seperti drum, gitar dan mainan bunyi-bunyian lainnya.
Contoh permainan untuk anak usia 2,5-3 tahun:

  • Puzzle dengan tingkat kerumitan yang lebih tinggi dengan jumlah pecahan/kepingan yang lebih banyak dari sebelumnya.
  • Alat permainan rancang bangun untuk merangsang koordinasi motoriknya. Dengan imajinasinya anak sudah bisa membuat susunan bangunan ke atas meskipun masih belum terbentuk jelas. Ketika anak mampu bermain rancang bangun, pujilah apa yang sudah dihasilkannya. Meskipun bentuknya hanya berupa susunan balok yang tidak beraturan, kita tetap harus memberikan apresiasi agar anak merasa dihargai. Hindari sikap mencemooh yang akan memerosotkan motivasinya dalam berkreasi.
  • Bermain menggambar. Sediakan kanvas besar atau selembar kertas, serta krayon, dan biarkan dia mulai mencoret sesuai keinginannya.
  • Bermain gerakan sambil di iringi lagu, misalnya seperti lagu topi saya bundar dll. Serta bermain kosa kata dengan ekspresi lucu, sehingga dia dengan mudah mengingatnya.

Dengan memilih mainan anak yang tepat diharapkan dapat membantu perkembangan anak dengan baik.

Games Anak Bayi

Pengaruh games terhadap perkembangan anak

Bermain games bagi sebagian anak memang sangat mengasyikan bahkan membuat sebagian dari mereka menjadi kecanduan. Bermain games pada anak diperlukan namun harus diingat juga pengaruhnya terhadap perkembangan anak. Tidak semua games berpengaruh negatif, ada sisi negatif dan sisi positifnya. Untuk menghindari anak terpengaruh negatif dari bermain games hendaknya butuh pendampingan dan bimbingan agar anak tidak sampai kecanduan. 

Kecanduan anak terhadap games akan berpegangaruh terhadap psikologi anak, antara lain games bisa menimbulkan:

  • Masalah perilaku: anak jadi kurang bersosialisasi karena banyak menghabiskan waktu untuk bermain games, banyaknya adegan kekerasan di games juga berpengaruh ke perkembangan anak.
  • Masalah kesehatan anak: Jika anak terlalu lama bermain games tentu dia akan kurang gerak bisa menyebabkan sakit kepala karena menatap layar video games terus menerus, cepat merusak mata dll.
Namun tidak semua games anak berpengaruh buruk terhadap perkembangan anak, ada banyak games anak yang bisa buat media belajar mereka.

Berikut tips memilih games anak yang baik:
  • Pilih games yang sesuai dengan kemampuan anak, tahapan perkembangan anak dan memiliki level sehigga anak bisa menguasai permainan secara bertahap dari mudah hingga sulit.
  • Cari games yang anak bisa bereksplorasi dengan games misalnya games yang memungkinkan penggunakan memilih karakternya sendiri.
  • Cari games anak yang multiuser atau bisa dimainkan oleh beberapa orang. Supaya dengan begitu kita sebagai orang tua bisa mengarahkan dan membimbing anak bahwa dia belajar apa saja dari games tersebut.
  • Cari games yang tidak menampilkan kekerasan.
Dengan memilih games secara tepat, diharapkan perkembangan anak tetap baik dan sesuai yang kita harapakan.

Friday 25 November 2011

Susu Bayi


Susu Formula untuk Bayi

Selain mememperhatikan usia, dalam memilih susu formula yang tepat juga perlu diperhatikan apakah bayi Anda bermasalah atau tidak. Tentunya, apa saja kandungan gizi pada susu formula tersebut perlu Anda ketahui.

Memilih susu formula untuk bayi, tidak semudah yang dibayangkan. kini begitu banyak produk susu formula yang ditawarkan, dari yang biasa hingga yang berlabel mengandung zat gizi tambahan yang penting untuk bayi.
Berikut tips untuk memilih susu formula:

SESUAIKAN USIA
Susu formula dibagi dalam 2 golongan usia, yaitu susu formula awal untuk bayi usia 0-6 bulan dan susu formula lanjutan untuk bayi usia 6-12 bulan. Perbedaan ini disebabkan pencernaan bayi usia 6 bulan ke bawah belum sempurna. Selain itu kebutuhan gizi untuk bayi usia 6 bulan ke bawah tak sama dengan bayi di atas 6 bulan.

ADA 3 JENIS SUSU FORMULA
Susu formula juga dibedakan berdasarkan tingkat alergi bayi terhadap susu, ada 3 jenis susu formula, yaitu susu formula biasa, susu kedelai dan susu elemental.
Untuk mengetahui apakah bayi bermasalah atau tidak dengan susu formula biasa, dapat diketahui dengan beberapa tanda seperti bayi senang mengkonsuminya dan tidak mencret atau sering menangis karena sakit perut berarti bayi cocok dengan susu tersebut. Namun jika. bayi tak mau mengkonsumsinya atau muncul masalah seperti mencret-mencret, ini menandakan bayi tidak cocok dengan susu formula biasa.
Kandungan gizi susu formula yang baik tentunya yang mendekati ASI. Namun bukan berarti susu formula sama dengan ASI. Bagaimanapun juga tidak ada susu formula yang bisa menyamai ASI. ASI tetap merupakan makanan yang paling baik untuk bayi karena semua zat gizi yang dibutuhkan terkandung di dalamnya.

KOMPONEN ZAT GIZI YANG PERLU DIPERHATIKAN
Ada sejumlah komponen zat gizi yang perlu di perhatikan sebelum membeli sebuah produk susu formula. 

1. Energi
Karbohidrat merupakan salah satu sumber energi atau tenaga.

2. Protein
Zat gizi ini diperlukan untuk berbagai proses pertumbuhan. Asam amino adalah unsur yang menyusun protein, sedangkan asam amino ensensial merupakan unsur asam amino yang harus dipasok dari luar karena tubuh tak bisa mengolahnya.

3. Lemak
Merupakan sumber energi dan penghasil asam lemak yang diperlukan untuk proses biokimia dalam sel. Dalam susu formula bila ada asam lemak esensial linolenat (Omega-3) dan linoleat (Omega-6) lebih baik karena diperlukan untuk mensuplai kebutuhan pertumbuhan sel-sel otak.

4. Vitamin dan Mineral
Berfungsi sebagai zat pengatur berbagai proses biokimia yang berlangsung dalam setiap sel dan jaringan tubuh.
Vitamin-vitamin yang harus diperhatikan ialah:

* Vitamin B-komplek, terdiri dari:
B1 (tiamin), berfungsi untuk membantu pengolahan energi. Kekurangan vitamin ini dapat mengakibatkan penyakit beri-beri.
B2 (riboflavin), berfungsi dalam proses pengolahan energi dari protein dan mensuplai nukleotida (unsur yang diperlukan dalam beberapa proses sel-sel tubuh). Kekurangan vitamin ini bisa membuat kulit bersisik, timbul koreng-koreng di sekitar mulut, hidung dan gangguan kulit lainnya.
B5 (asam pantotenat), berperan membatu proses pengolahan energi. Kekurangan asam pantotenat ditandai pusing kepala, sulit tidur (insomnia), kejang-kejang dan mual-mual.
B6 (pyridoksin), berfungsi dalam proses perubahan protein menjadi asam amino dan neurotransmitter (senyawa yang diperlukan sel-sel otak). Kekurangan vitamin ini mengakibatkan nafsu makan berkurang, kehilangan berat badan, muntah-muntah, dan diare, serta anemia.
B12 (sianokobalamin), antara lain membantu proses pengolahan sel-sel darah merah. Kekurangan viamin ini dapat menyebabkan anemia (kurang darah).

Niasin (nikotinamida), berfungsi untuk proses pengolahan energi menurunkan kadar kolesterol darah. Kekurangan niasin akan menimbulkan penyakit kulit yang disebut pellagra dan dermatitis, diare dan dimensia (gangguan daya ingat).

Asam folat (folic acid), berfungsi mencegah anemia megaloblastik (sel darah membesar tapi rawan pecah atau rusak). Tanda kekurangannya adalah hilang nafsu makan, berat badan turun, pelupa bahkan bisa pingsan.

Biotin, berfungsi membantu pembentukan asam lemak, asam amino, dan purin. Kekurangan biotin bisa berakibat dermatitis, kulit gatal, rambut mudah rontok.

* Vitamin C, membantu meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan sebagai penawar racun atau antioksidan. Kekurangan vitamin C menyebabkan mulut mudah sariawan dan badan mudah sakit-sakitan.
* Vitamin A, berfungsi mengatur pertumbuhan tulang dan gigi serta penglihatan. Kurang vitamin A berakibat menggangu pertumbuhan tulang, penglihatan dan kecerdasan. Di Indonesia masih terdapat masalah kurang vitamin A pada balita. Makanya, setiap bulan Februari dan Agustus dijadikan bulan pemberian Vitamin A kepada selurih balita di posyandu.
* Vitamin D, berfungsi membantu proses pertumbuhan tulang. Kurang vitamin D akan mengganggu pertumbuhan tulang. Namun tak perlu khawatir karena vitamin D juga dapat diperoleh dengan berjemur pada waktu pagi sebelum pukul 09.00.
* Vitamin E, diperlukan dalam sistem pertahanan tubuh untuk melindungi sel-sel dari serangan senyawa beracun dan proses reproduksi. Kurang vitamin E bisa mengakibatkan kulit cepat keriput atau menua dan terganggunya sel-sel reproduksi.
* Vitamin K, diperlukan dalam pembekuan darah dan pembentukan tulang. Kurang vitamin K berakibat tulang cepat rapuh dan kalau luka darah lebih lama membeku.

Sedangkan mineral-mineral yang perlu diperhatikan ialah:
* Kalsium dan fosfor, diperlukan untuk pembentukan dan pertumbuhan tulang. Kekurangan mineral ini, pertumbuhan tulang terganggu dan pada saat tua akan mudah terkena osteoporosis atau tulang jadi rapuh.

* Yodium (I), diperlukan untuk perkembangan otak dan kelenjar tiroid. Kekurangan yodium berakibat anak menjadi kretin, IQ rendah, terhambat perkembangan mentalnya atau idiot. Di Indonesia, gangguan akibat kekurangan yodium (GAKY) masih merupakan masalah gizi utama yang banyak terjadi di daerah pengunungan. Untuk menanggulanginya pemerintah menggalakan upaya pencegahan dengan program yodisadi garam seperti yang diiklankan di TV.

* Fe (zat besi), diperlukan untuk pembentukan sel darah merah dan pengolahan energi serta sel-sel otak; merupakan salah satu mineral yang sangat penting karena dapat mencegah terjadinya anemia pada bayi. Anemia masih merupakan masalah gizi utama di Indonesia terutama pada balita, kaum wanita dan kelompok usia produktif. Kepada ibu hamil menyusui biasanya diberikan tablet tambah darah. Sementara pada anak yang menyusu ASI tak dianjurkan mendapat tablet besi karena sudah cukup mendapatkannya dari ASI.

* Zn (seng), diperlukan untuk pertumbuhan badan dan organ reproduksi serta meningkatkan daya tahan tubuh. Kekurangan seng pada balita akan menghambat pertumbuhan, kecerdasan dan terhambatnya perkembangan organ reproduksi atau alat kelamin.

* Selenium, diperlukan untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap penyakit dan senyawa beracun. Kekurangan selenium pada bayi membuatnya mudah sakit-sakitan dan mengganggu pertumbuhan badannya.

* Flour (F), diperlukan untuk pembentukan tulang dan gigi. Penting untuk bayi yang sedang tumbuh.

Nah, jika semua zat gizi di atas telah tercantum pada label susu formula berarti telah terpenuhi kebutuhan dasar untuk proses perkembangan bayi.

ANJURAN KECUKUPAN GIZI HARIAN UNTUK BAYI

Zat Gizi Usia 0-6 Bulan Usia 6-12 Bulan
Energi (kalori/Kkl) 560 800
Protein (gram/g) 12 15
Lemak linolenat (g) 0.5 0,5
linolenat(g) 3.0 3.0


Vitamin
A(RE) 350 350
B6 (mg) 0.3 0.6
B12(mg) 0.1 0,1
C(mg) 30 35
D(mkg) 7.5 10
E(mg) 3.0 4.0
K (mg) 5.0 10
Tiamin(mg) 0.3 0.4
Riboflarin(mg) 0.3 0.5
Niasin(mg) 2.5 3.8
Asam Folat(mkg) 22 32


Mineral
Fe(mg) 3 5
Iodium(mkg) 50 70
Zn(mg) 3 5
Kalsium(mg) 300 500
Fosfor(mg) 200 250
Selenium(mkg) 10 15