Wednesday 20 February 2013

Bayi Prematur


Bayi prematur adalah bayi yang lahir kurang bulan menurut masa gestasinya (usia kehamilannya) dan dengan berat badan kurang dari 2 kilogram. Adapun usia kehamilan cukup bulan adalah 37-41 minggu.

Dibanding bayi yang lahir normal, bayi prematur memang cenderung bermasalah. Dengan prematurnya masa gestasi maka dapat menyebabkan ketidakmatangan pada semua sistem organ, misalnya pada sistem pernapasan (organ paru-paru), sistem peredaran darah (jantung), sistem pencernaan dan sistem saraf pusat (otak). Ketidakmatangan pada sistem-sistem organ itulah yang membuat bayi prematur cenderung mengalami kelainan-kelainan dibanding bayi normal.


Bayi prematur pada umumnya perlu diletakkan di inkubator untuk mengontrol suhu agar bayi tetap berada pada suhu yang sesuai seperti saat  berada dalam kandungan. Selain itu, dengan ditaruh di inkubator, maka bayi dapat dievaluasi fungsi nafasnya (dengan melihat gerakan dada/perut), juga untuk melihat warna kulit bayi.  Itu sebabnya bayi sering diletakkan tanpa pakaian.

Kelainan-kelainan bayi prematur adalah:
  • Sindrom gangguan pernapasan. Kelainan ini terjadi karena kurang matangnya paru-paru sehingga jumlah surfactant (cairan pelapis paru-paru) kurang dari normal. Hal ini menyebabkan paru-paru tidak dapat berkembang sempurna.
  • Perdarahan otak. Ini biasanya terjadi pada minggu pertama kelahiran, terutama pada bayi prematur yang lahir kurang dari 34 minggu. Karena perdarahan otak inilah bayi prematur biasanya tumbuh menjadi anak yang relatif kurang cerdas dibanding anak yang lahir normal.
  • Kelainan jantung. Dalam hal ini yang sering terjadi adalah Patent Ductus Arteriosus (adanya hubungan antara aorta dengan pembuluh darah jantung yang menuju ke paru-paru).
  • Kelainan usus yang disebabkan imaturitasnya dalam menerima nutrisi.
  • Anemia.
  • Infeksi.

Biasanya, saat berat badan bayi sudah mencapai 2000 – 2250 gram, ia sudah bisa dibawa pulang. Tentu setelah dicoba keluar dari inkubator dan dinilai apakah mampu beradaptasi dengan suhu kamar.

Setelah di rumah, yang paling penting diperhatiakan adalah nutrisi  dan  pemberian ASI yang cukup. Ini berguna agar berat badan bayi secepatnya bisa mencapai berat  yang seharusnya ( sekitar 2500 – 3000 gram).

Merawat bayi prematur
Bayi prematur memiliki kekuatan / tonus  otot masih lemah dan ia tidak banyak bergerak. Mereka juga lebih mudah kekurangan kalsium dan zat besi,  juga kadar gula darah yang lebih mudah turun. Kulitnya masih sangat merah dan keriput, kepalanya relatif lebih besar dibanding tubuhnya, tulang kepalanya teraba lunak, dan mereka lebih mudah menjadi kuning dan jika hal ini terjadi, dan bayi menjadi malas minum, segera bawa ke dokter. Memang sedih melihat tubuhnya yang begitu ringkih, tapi ibu tak perlu khawatir karena saat ini perawatan bayi prematur sudah amat modern.
Bayi prematur perlu diberi susu lebih sering dibanding bayi cukup bulan karena mereka membakar kalori lebih cepat. Makin mungil tubuhnya, makin sering nutrisi perlu diberikan.  Umumnya refleks hisap dan menelan sudah cukup baik pada bayi prematur dengan masa kehamilan > 34 minggu (berat lahir > 2000 gram), sehingga bayi dapat dicoba langsung menyusu pada ibunya. Telah dibuktikan bahwa bayi prematur lebih cepat belajar menyusu ASI dibanding minum dari botol. Bila refleks mengisap bayi sudah muncul, ia dapat langsung menyusu pada ibu. Bila belum, susu diberikan dengan sendok khusus. Bila bayi belum ada refleks menelan atau amat lemah hingga tak bisa menelan, susu diberikan langsung ke saluran cernanya lewat selang. Untuk bayi yang sangat prematur atau sakit, nutrisi bisa diberikan lewat infus langsung ke pembuluh darah.

Bayi prematur, disesuaikan dengan berat badannya, akan mendapatkan nutrisi secara bertahap tergantung kondisinya. Bila ia lahir amat kecil, bayi mendapat nutrisi bertahap mulai dari selang infus hingga akhirnya bisa menyusu pada ibu. Agar ASI tersedia, ibu harus diajarkan cara memompa atau memerah ASI secara teratur  dan yang paling penting adalah ibu tidak boleh stress, cukup istirahat dan makan. Ibu yang stress oleh karena bayi dipisahkan dari ibunya /dirawat di RS, dapat menghambat produksi ASI.

Mewaspadai gangguan pernapasan bagi si mungil
Apnea
Bayi prematur seringkali berhenti bernapas beberapa saat, disebut apnea. Apne sering ditemukan, terutama bila umur masa kehamilan di bawah 34 minggu. Oleh karena itu alat pantau sebaiknya dipasang sampai umur masa kehamilan mendekati 34 minggu.

Kebanyakan bayi bernapas kembali cukup dengan stimulasi seperti  tepukan lembut di kakinya.

Sindroma Gawat Napas / Respiratory distress syndrome (RDS)
Bayi-bayi yang sangat kecil (lahir di bawah usia kehamilan 28 minggu) belum cukup memiliki surfaktan, suatu zat penting untuk menjaga paru-paru agar tidak menguncup. Paru-paru yang menguncup/kolaps tak bisa menangkap oksigen yang diperlukan untuk tubuh. Kondisi kekurangan surfaktan ini bisa menyebabkan penyakit membran hialin atau respiratory distress syndrome. Selama pernapasan bayi prematur belum normal, bayi akan mendapatkan bantuan oksigen, artinya bayi akan dirawat di tempat khusus  yaitu Neonatal Intensive Care Unit (NICU)

No comments:

Post a Comment