Thursday 21 February 2013

Mengatasi Bayi Sembelit

Sembelit atau kontipasi adalah kondisi yang sangat tidak menyenangkan. Sembelit tidak hanya terjadi pada orang dewasa namun dapat terjadi pada bayi.Untuk meringankan sembelit pada bayi dapat dilakukan dengan memberikan pengobatan alami yang aman untuk bayi.
Bayi yang telah diperkenalkan makanan padat memungkinkan terkena sembelit. Karena kadangkala makanan yang sudah masuk ke perut sulit keluar lagi. Akibatnya, si kecil  jadi serba salah.

Gejala yang umum untuk mengetahui bayi sembelit yaitu bayi akan rewel dan cengeng, serta mengangkat-angkat kaki saat pup (sebab pup-nya keras, padat, dan cukup besar). Bisa jadi, si kecil mulai menahan keinginannya untuk pup, karena amat kesakitan. 

Untuk mengatasi masalah sembelit pada bayi dapat dilakukan beberapa tindakan, antara lain:

1. Obat pencahar alami
Memberikan obat pencahar alami yang aman untuk bayi, yaitu dengan merendam buah plum dengan air panas dan biarkan semalaman. Minumkan satu sendok teh air rendaman buah plum tersebut tersebut ke bayi.

Jika Anda kesulitan menemukan buah plum, gunakan apel yang dicincang. Buah plum, apel, buah persik, pir, kacang polong, dan bayam dikenal dapat mengobati sembelit secara alami pada bayi. Senyawa yang terkandung dalam makanan tersebut dapat melunakkan tinja dan mengatasi sembelit.

2. Pengobatan melalui ASI
Bayi dapat merasakan makanan apa yang dikonsumsi oleh ibunya melalui ASI yang diminumnya. Sehingga ibu perlu meningkatkan asupan air minumnya hingga 6 atau 7 gelas air mineral setiap hari. Ibu juga perlu mengambil obat pencahar alami seperti jus apel atau buah plum.

Selain itu Anda perlu menambah asupan makanan berserat seperti sayuran dan buah-buahan agar pencernaan bayi lancar dan terhindar dari masalah sembelit.

3. Hindari makanan tertentu untuk bayi
Sistem pencernaan bayi belum sempurna, sehingga makanan padat tertentu dapat menyebabkan sembelit. Misalnya pisang yang masih cukup mentah, merupakan penyebab umum terjadinya sembelit, pilih pisang yang telah benar-benar matang dan lunak.
*Telur juga memiliki efek mengikat dalam usus besar dan harus dihindari sampai bayi setidaknya berusia dua belas bulan.

4. Memijat perut bayi
Pijatlah perut bayi dengan lembut searah jarum jam, kemudian mandikan bayi dengan air hangat. Hal ini dapat membuat tubuh bayi menjadi relaks dan panas dapat memperlancar kembali pencernaan dan pembuangan tinja yang terhambat.

5. Latihan kaki
Bantu bayi untuk melakukan latihan ringan dengan membaringkannya dan membuat bayi bergerak menendang-nendang seperti sedang bersepeda. Hal ini dapat membantu melonggarkan gesekan pada saluran usus dan baik untuk mengurangi gas.

6. Berikan makanan kaya serat dan bersifat melancarkan pencernaan
Berikan makana seperti buncis, pepaya, apricot, peach, atau pear, setiap hari. Jika anak sudah bisa makan camilan, tawarkan potongan kecil apel atau peach (untuk saat ini, batasi dulu konsumsi pisang, sereal beras, dan keju, yang justru bersifat 'menahan' penyerapan).

7. Perbanyak cairan
Air akan melancarkan perjalanan serat melalui sistem pencernaan. Awali dengan lebih banyak ASI atau susu formula. Kini, karena si kecil sudah makan makanan padat, tambahkan air sekitar 60-120 ml per hari. Jika sembelit masih mendera setelah beberapa hari, beri jus (pepaya, apel, pear) dalam dosis yang sama.

8.Bergerak
Para dokter belum tahu pasti mengapa bergerak bisa mengatasi masalah pencernaan. Nyatanya, aktivitas fisik memang ampuh untuk hal ini. Cobalah dengan 'Kayuh' kakinya saat ia telentang. Jika sudah siap, beri si kecil ruang dan waktu untuk merangkak, menjelajah, atau berjalan.

No comments:

Post a Comment