Monday 21 November 2011

Merawat Bayi

Beberapa Hal Penting Saat Merawat Bayi

Merawat bayi tidaklah mudah. Ada beberapa hal yang bisa dilakukan orangtua dalam merawat bayi agar proses tumbuh kembangnya berjalan optimal.

Menaruh bayi di dada saat lahir
Bayi yang baru lahir sebaiknya segera ditaruh di dada ibu. Bayi akan mencari puting ibu sesaat setelah lahir dan diletakkan di dada. Saat itu pula, bayi akan menyedot ASI meski ASI belum keluar. Isapan ini akan menjadi perangsang produksi ASI.

Memberikan ASI pertama yang keluar
ASI pertama yang keluar berwarna kuning. ASI ini disebut kolostrum, mengandung protein dan zat kekebalan tubuh (antibodi) yang akan melindungi bayi, sehingga lebih kuat menghadapi penyakit. Karena itu ASI ini tidak boleh dibuang.

Berbeda dengan  susu bayi formula, ASI tidak pernah basi. Bagi Ibu yang tidak bisa langsung menyusui bayinya karena sesuatu hal dalam beberapa waktu, tidak perlu ragu untuk menyusui bayinya lagi. Kualitas ASI masih sama seperti ASI yang keluar pertama kali.

Ibu yang bekerja dapat memompa ASI dan menyimpannya dalam botol steril. ASI bertahan selama 4-8 jam pada suhu kamar, sedangkan dalam lemari pendingin bertahan sekitar 24-48 jam, dan pada penyimpanan dalam freezer mampu bertahan antara 2 minggu-4bulan. Karena itu setiap botol ASI itu hendaknya ditulis tanggal dan jam pemerasan.

Menangis
Bayi melakukan komunikasi dengan orang di sekelilingnya dengan cara menangis. Ada beberapa alasan bayi menangis yaitu lapar, popok basah akibat pipis atau buang air besar, sakit atau posisi menyusu yang kurang nyaman. Biasanya pada usia 2-3 bulan bayi sering mengalami sakit perut yang tidak diketahui penyebabnya. Ketika bayi menangis, janganlah membiarkan bayi menangis terlalu lama karena bayi akan menjadi lelah dan kemampuan menyusunya berkurang.
Langkah yang dilakukan orang tua ketika bayi menangis, cobalah untuk menggendong dan menimangnya, atau letakkan di kereta bayi dan mengajaknya jalan-jalan. Jika Ibu sedang kesal, jangan tunjukkan kepada bayi, sebab kesal atau frustasi Ibu dapat membuat bayi ikut gelisah bahkan menangis lebih keras.

Kompres air hangat
Ketika bayi dalam keadaan tidak sehat berilah minum lebih sering karena ini sangat membantu menurunkan demam dan ditambah obat penurun demam. Selain itu kompres dengan air hangat. Kompres air hangat sangat membantu dalam menurunkan demam dibandingkan kompres air dingin. Namun bila demam tidak kunjung turun dan bertambah tinggi segera bawa bayi ke dokter.

BAB bayi
Bayi yang memperoleh ASI memiliki frekuensi BAB 4-6 kali dan cenderung agak cair dan seperti berbiji-biji. Namun, pada usia 1-2 bulan, frekuensinya berkurang hingga 4-6 hari sekali. Selama bayi tetap tenang, tidak rewel, perut tidak kembung, tidak muntah terus-menerus, dan feses tidak keras maka tidak perlu kwatir. Ini dikarenakan ASI lebih banyak diserap usus dan perlu waktu lebih lama untuk dikeluarkan sebagai feses. Ketika memasuki usia 2-3 bulan, feses bayi mulai berampas. Dan mulai berbentuk saat bayi berusia di atas 4 bulan.

Perhatikan tingkah laku bayi
Usia dua bulan, bayi sudah bisa merespon dengan baik saat diajak bicara. Usia tiga bulan, perkembangan bayi pun bertambah. Saat kedua tangan bayi diangkat secara perlahan hingga badan ikut terangkat, lehernya harus ikut terangkat, tangan sudah tidak mengepal. Jika usia 4 bulan tangan bayi masih mengepal, 90 persen mengindikasikan adanya masalah.
Tingkah laku bayi dapat menunjukkan suatu gejala klasik autis. Misalnya, bayi tidak merespon saat diajak bicara, suka memukul-mukul kepala, ukuran kepala cenderung lebih besar, asyik dengan dunianya sendiri. Penyebab autis karena kurangnya serotonin yang merupakan neurotransmitter pada otak.

Berat Badan
Perhatikan perkembangan berat badan bayi, tinggi badan, serta lingkar kepala. Bayi yang sehat yaitu bayi yang berat badannya terus naik meskipun tetap kurus. Mungkin saja posturnya memang kecil. Yang bermasalah adalah berat badan bayi tidak naik dan memotong dua garis persentil dalam Kartu Menuju Sehat (KMS). Itu bisa menjadi indikasi adanya masalah atau penyakit yang diderita bayi, misalnya kondisi kurang gizi.

Konsultasi Dokter
Ketika bayi mengalami penyakit ringan seperti batuk, pilik atau diare ringan tidak harus langsung dibawa ke dokter. Hindari panik ketika menemui bayi sakit. Cobalah untuk merawat sendiri dengan memberikan asupan yang baik. Karena penyakit ringan tidak perlu menggunakan antibiotik. Penggunaan antibiotik yang terlalu sering terhadap bayi tidak bagus untuk perkembangannya. Jika penyakit tidak kunjung hilang sebaiknya segera dibawa kedokter untuk diperiksa.

Imunisasi
Vaksin dasar yang diberikan kepada bayi adalah DPT, polio, hepatitis, Hib, campak, dan BCG. Imunisasi dasar bagi bayi diperlukan untuk memberikan kekebalan bagi bayi. Dengan imunisasi, 2,7 persen kematian per tahunnya bisa dicegah. Antara lain difteri, pertusis, tetanus, polio, meningitis, pneumonia, Hib, serta hepatitis.

No comments:

Post a Comment