Terapi agar anak tidak ngompol

Anak usia usia lima tahun seharusnya sudah bisa mengatur panggilan alaminya untuk ke kamar mandi. Namun ada beberapa anak yang mungkin masih kesulitan dengan urusan buang air kecil. Hal ini Jika tidak diatasi,tentu saja membuat kita repot. Terapi agar anak tidak ngompol harus dilakukan agar kebiasaan ini tidak berlanjut hingga besar.

Terapi agar anak tidak ngompol yaitu untuk mengontrol kebiasaan buang air kecil, hal ini dapat dilakukan dengan toilet training yaitu latihan ke kamar mandi. Namun, proses ini membutuhkan waktu, pengertian dan tentunya ekstra kesabaran.

 Berikut langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam terapi agar anak tidak ngompol:

• Biasakan ajak anak buang air kecil terlebih dahulu sebelum beranjak tidur.
  Bangunkan anak pada malam hari untuk buang air kecil kurang lebih setelah anak tertidur selama 4 jam. Jika anak susah untuk dibangunkan, angkatlah.
• Kurangi minum soda karena soda mengandung bahan perangsang metabolisme yang memicu anak berkemih.
• Biasakan perbanyak minum air putih
• Berikan konsekuensi pada anak yang suka mengompol. Ajak anak mencuci bekas ompol, angkat seprai, dan celana bekas ompol.
• Gunakan alarm anti mengompol. Misalnya, pada jam tertentu ajarkan anak buang air di kamar mandi. Untuk anak yang agak besar akan mengerti, tetapi untuk anak yang kecil tentu sangat menantang. Mereka harus selalu diingatkan.
• Orang tua harus mau telaten mengingatkan anaknya untuk buang air kecil di kamar mandi setiap satu atau satu jam setengah pada siang hari.
• Pada malam hari, orang tua harus rajin bangun untuk mengingatkan anak buang air kecil. Ini akan membuat anak tidak malas buang air kecil.
• Orang tua juga harus peka, ketika anak yang mulai gelisah ketika hendak buang air kecil, segeralah bawa anak ke kamar mandi.
• Kerja sama dan bagi tugas antara suami dan istri.
• Jangan biarkan anak buang air kecil di kasur atau di celana dengan memberikan anak popok.

Kapan kita membiasakan anak untuk pipis dikamar mandi? Ini bisa dilakukan sejak usia anak 5 bulan. Apakah bisa? kenapa tidak? 

Ajak anak ke kamar mandi dengan cara berkomunikasi. Hal ini dapat dilakukan pada jam-jam tertentu. Misalnya setelah anak minum susu, sebelum dan sesudah tidur atau jam-jam lain dimana anak-anak terbiasa pipis. Meskipun anak belum dapat berbicara, namun mereka mengerti dan merekam apa yang kita bicarakan.

Bahkan ketika anak bangun tidur dan ternyata sudah mengompol, tetaplah ajak anak ke kamar mandi untuk pipis lagi atau hanya sekedar membersihkan bekas ompol pada badannya. Mungkin akan banyak mengalami kesulitan tapi yakinlah bahwa anak sudah bisa diajak bicara. Anak akan merekam semuanya dan terbiasa dengan cara ini. Dan jika kita meninggalkan anak dengan pembantu atau babysitter sebaiknya diberitahu jangan biasakan anak memakai pampers apalagi di dalam rumah. Pampers memang mempermudah kita, tapi selain untuk kebersihan dan kesehatan gerak anak akan terganggu dan anak akan membuat anak malas untukpipis  ke kamar kecil. Pampers dapat digunakan ketika dalam perjalanan atau keluar rumah dalam waktu yang relatif lama.

Perlu diketahui, bahwa kebiasaan mengompol bisa membuat anak merasa minder dan malu. Bahkan dapat sedikit pengaruh terhadap perkembangan jiwanya. Jadi jangan mempermalukan dia di depan orang lain dengan mengatakan kebiasaannya tersebut.

Nah, dengan terapi agar anak tidak ngompol sejak dini, maka kebiasaan anak ngompol tidak akan berlanjut hingga dewasa. perkembangan jiwa anak baik/tidak terganggu dan kita pun tak direpotkan dengan kasur yang bau ompol setiap harinya.

baca juga:
mengatasi kebiasaan ngompol pada anak
mengatasi anak susah makan
merangsang bayi agar mau merangkak
bayi merangkak mundur