Tuesday 6 December 2011

Gizi Bayi


Makanan terbaik untuk bayi adalah ASI. Namun, dengan bertambanhnya umur bayi dan tumbuh kembang, bayi memerlukan energi dan zat-zat gizi yang melebihi jumlah ASI.

Makanan yang diberikan pada bayi dan anak akan digunakan untuk pertumbuhan badan, karena itu status gizi dan pertumbuhan dapat dipakai sebagai ukuran untuk memantau kecukupan gizi bayi dan anak.

Lima kebutuhan gizi bayi yang harus dipenuhi agar perkembangan bayi dapat tumbuh optimal.
Karbohidrat
Bahan baku menghasilkan energi yang dibutuhkan untuk menunjang aktivitas bayi.
Sumber: beras, beras merah, tepung maizena, tepung roti, macaroni, pasta, kentang, havermut.

Protein
Bahan utama pembentukan berbagai struktur organ, terutama tulang dan otot, termasuk sel-sel saraf otak.
Sumber: susu dan hasil olahannya (keju, krim dan yoghurt), daging (ternak, unggas, ikan), telur, tahu, tempe dan kacang-kacangan (kacang kedelai, kacang hijau, kacang merah)

Lemak
Bahan utama sumber energi, dan dibutuhkan oleh beberapa jenis zat gizi, misalnya vitamil A, agar dapat diserap oleh tubuh.
Sumber: minyak sayur (terutama minyak jagung, minyak wijen, dan minyak bunga matahari), santan, mentega atau margarin.

Vitamin dan mineral
Memperlancar berbagai proses metabolisme di dalam tubuh, termasuk proses penghantaran perintah di antara sel-sel saraf.
Sumber: bayam daun kangkung, brokoli, labu kuning, buncis muda, jagung, jamur merang,, kacang kapri, wortel, pisang, jeruk, tomat, papaya, semangka, alpukat, melon, pir, dan apel.

Air
Memuaskan rasa haus bayi dan membantu melancarkan kerja pencernaan bayi.
Sumber: ASI/PASI, air putih matang, sari buah segar dan makanan berkuah.

Semua nutrisi bayi harus diberikan dalam kadar yang seimbang. Sumber masalah kesehatan anak-anak adalah jika asupan tidak seimbang, terutama jika hanya beberapa jenis zat gizi yang dikonsumsi bayi. Kecukupan gizi tentu akan mendukung pertumbuhan anak secara optimal.

Kebutuhan gizi bayi
Usia bayi 0-6 bulan dengan berat 6,0 kg dan tinggi 60 cm, angka kecukupan gizi yang dianjurkan perharinya adalah:

Energi 550 kkal
Protein 10 g
Vitamin A 375 RE
Vitamin D 5 mcg
Vitamin E 4 mg
Vitamin C 40 mg
Vitamin B12 0/4 mcg
Kalsium 200 mg
Besi 0.5 mg
Seng 1.3 mg

Dampak kelebihan dan kekurangan gizi pada bayi
Pemberian makanan yang berlebihan energi dapat menyebabkan obesitas, sedangkan kelebihan zat gizi esensial dalam jangka waktu lama akan menyebabkan penimbunan zat gizi tersebut dan menjadi racun bagi tubuh.

Sebaliknya kekurangan energi dalam jangka waktu lama berakibat menghambat pertumbuhan dan mengurangi cadanngan energi dalam tubuh sehingga terjadi gizi buruk atau marasmus.

Makanan yang Dianjurkan untuk Bayi Usia 4-6 bulan
  • Bubur tepung beras/beras merah, dimasak dengan menggunakan cairan air/kaldu daging/sayuran, susu formula, ASI atau air.
  • Bubur tepung baik tepung maizena, dimasak dengan kaldu atau susu formula/ASI
  • Pure buah atau buah yang dihaluskan, seperti pisang, papaya, melon, apel, avokad.
  • Pure sayuran, sayuran yang direbus kemudian dihaluskan menggunakan blender. Sayuran yang dianjurkan, kacang polong, kacang merah, wortel, tomat, kentang, labu kuning. Selama memblender sayuran sebaiknya ditambah dengan kaldu atau air matang agar tekstur sayuran dapat lembut.
  • Pure Kacang, kacang merah/kacang hijau/kacang polong yang direbus dengan kaldu hingga empuk kemudian di haluskan dengan blender. Pastikan blender dan alat saji berlabel food grade agar aman bagi bayi.
  • Daging, pilih yang tidak berlemak
  • Ayam, pilih daging ayam kampung muda tanpa tulang, kulit dan lemak.
  • Ikan, pilih daging ikan tanpa duri seperti fillet salmon, fillet ikan kakap dan gindara.
 Makanan yang Tidak Dianjurkan untuk Bayi Usia 4-6 bulan
  • Semua jenis makanan yang mengandung protein gluten, biasanya terdapat di dalam tepung terigu, barley, biji kandum, cookies dari tepung terigu dan havermut. Protein gluten di dalam bahan pangan ini seringkali menyebabkan reaksi gluten intolerance yang menyebabkan perut kembung, mual dan diare pada bayi.
  • Hidari pemberian gula, garam, bumbu masak/penyedap rasa terhadap makananbayi.
  • Makanan terlalu berlemak
  • Buah terlalu asam, seperti jeruk, sirsak
  • Makanan terlalu pedas atau berbumbu tajam, hindari cabe, lada dan asam
  • Susu sapi dan olahannya. Khususnya untuk bayi yang memiliki reaksi alergi terhadap susu sapi atau lactose intolerance
  • Buah-buahan mengandung gas, durian, cempedak, pemicu kembung dan sembelit
  • Sayuran mengandung gas, kol, kembang kol, lobak, pemicu perut kembung 
  • Kacang tanah, bisa menyebabkan alergi atau pemicu anaphylactic shock atau pembengkakan pada tenggorokan sehingga bayi susah bernapas.
  • Seringkali telur memicu alergi, berikan bertahap dengan porsi kecil dan lihat reaksinya. Jika tidak menimbulkan alergi telur bisa diberikan.
 Jadwal Pemberian Makanan Pada Bayi
  • Pola makan bayi sebenarnya tidak ada acuan pastinya, karena waktu makan bayi dan istirahat bayi belum teratur seperti orang dewasa, karenanya gunakan pola makan sehari sebagai berikut.
  • Berikan ASI sekehendak atau semaunya bayi.
  • Jika menggunakan susu formula pengganti ASI, berikan 5 kali sehari dengan takaran 180-210 ml untuk bayi usia 4-5 bulan. Untuk, bayi usia 5-6 bulan, berikan 5 kali sehari dengan takaran susu 210 ml-240 ml setiap kali minum. Tambahkan satu kali bubur susu dan satu kali bubur buah atau pure sayuran.
Bayi Ibu berhak mendapat awal hidup terbaik. Berikan ia makanan bergizi untuk masa depan yang sehat pula. Bayi sehat dambaan orang tua.

No comments:

Post a Comment