Wednesday 7 December 2011

Pertumbuhan Bayi


Tahap Pertumbuhan Bayi sampai dengan Umur 1 Tahun:

Usia 0 – 1 bulan
-Tidur sepanjang hari
- Bereaksi terhadap suara

Usia 1 – 2 bulan
- Lebih sering terjaga
- Mulai dapat mendesis
- Mulai dapat melihat sekeliling
- Mulai biasakan bayi dengan udara luar rumah

Usia 2 – 3 bulan
- Tertawa bila ada yang mengajak bicara
- Mulai mengisap jari-jarinya
- Mulai dapat mengangkat kepala sedikit tinggi

Usia 4 – 5 bulan
- Mulai dapat memegang
- Mulai dapat mengenal orang, terutama ibunya
- Mulai dapat tengkurap
- Bila bayi terus-menerus menghisap jari

Usia 5 – 6 bulan
- Berusaha memasukkan benda kedalam mulut
- Melonjak-lonjak bila digendong atau dipangku
- Dapat merubah posisi tidur

Usia 6 – 7 bulan
- Mulai dapat duduk sejenak
- Dapat memindahkan mainan dari tangan yang satu ke tangan yang lain
  
Usia 7 – 8 bulan
- Mulai tumbuh gigi
- Bereaksi bila namanya dipanggil
- Mulai dapat memegang mainan dengan kedua tangan

Usia 8 – 9 bulan
- Ada yang sudah mulai dapat merangkak
- Mulai dapat mengerti belaian orang

Usia 9 – 10 bulan
- Dapat merangkak lebih mantap dan kuat
- Ada yang mulai dapat berdiri dengan pegangan
- Suka memegang sendiri makanannya

Usia 10 – 11 bulan
- Dapat berdiri tegak dengan pegangan
- Ada yang mulai dapat berjalan dengan pegangan
- Mulai dapat mengucapkan satu atau dua suku kata seperti mama, papa

Usia 11 – 12 bulan
- Suka udara luar rumah- Ada yang dapat mengucap kalimat pendek
- Mulai dapat meniru gerak-gerik orang dewasa

Perkembangan bayi dimanapun akan mengikuti pola yang sama. Bayi belajar menguasai tahapan selanjutnya setelah menguasai satu tahapan milestone. Namun ada juga bayi yang berkembang lebih lambat dari milestone yang berlaku. Tapi ini tidak perlu dikhawatirkan, kecuali jika Anda melihat ada masalah dalam perkembangan lain, ini harus diwaspadai.

Berikut tanda-tanda yang harus waspadai terhadap masalah pertumbuhan bayi: 

1. Pola tidur tidak teratur. Hal pertama yang perlu diingat, bahwa pertumbuhan otak bayi bukanlah didapat hanya dari belajar atau bermain, melainkan tidur yang berkualitas. Di saat tidurlah pertumbuhan otak bayi itu mencapai puncaknya. Ini daftar jam tidur dalam 24 jam:
a) Usia 0-3 bulan : 16-20 jam
b) Usia 3-12 bulan : 14-15 jam
c) Usia 1-3 tahun : 12-14 jam

Kurang tidur menciptakan reaksi berantai pada perilakunya di siang hari, misalnya anak rewel atau terlalu aktif.

2. Pola makan tidak teratur. Makanan yang bergizi dan sehat selama satu tahun pertama penting karena pertumbuhan dan perkembangan bayi banyak terjadi di tahun pertama hidupnya. Disarankan bayi makan sesuai kebutuhannya, kapanpun dia lapar tidak perlu dijadwalkan.  Bayi pasti membentuk pola makannya sendiri. Seiring dia tumbuh, pola makannya tumbuh juga. Jarak waktu antar makan semakin jauh dan bayi akan makan dengan lahap. Lihat tanda-tanda apakah bayi sudah cukup makan. Bayi yang makan dengan baik dalam dua minggu akan mendapatkan berat badannya kembali sama seperti ketika dia lahir. Karena biasanya bayi  berkurang berat badannya setelah lahir. Berat badan bayi  normalnya akan bertambah sekitar 1-1,5 ons perhari.

3. Hampir selalu menangis. Menangis adalah bentuk komunikasi bayi pada orang tuanya. Hal ini normal dilakukan oleh bayi ketika dia merasa lapar, mengantuk, butuh perhatian, merasa tidak nyaman, popoknya perlu diganti dan lain-lain. Biasanya begitu kebutuhannya terpenuhi, bayi akan berhenti menangis. Memang adakalanya Anda kesulitan untuk mengetahui penyebab dia menangis. Tapi  bayi yang punya masalah dalam pertumbuhannya hampir selalu menangis. Menghadapi bayi dengan tenang membantu Anda mengenali kebutuhan si kecil.

4. Hampir selalu rewel. Bayi biasanya rewel ketika dia berusia 2-3 minggu dengan puncaknya pada usia 6 minggu. Rewelnya akan hilang  di usia 3-4 bulan. Biasanya berlangsung 2-4 jam sehari. Rewel yang normal, umumnya terjadi di waktu yang sama setiap hari dengan intensitas yang sama. Bayi juga merespon hal yang sama ketika ditenangkan, seperti digendong atau diayun-ayun. Namun, cara tersebut hanya belangsung beberapa hari sehingga Anda butuh menggunakan cara berbeda untuk menenangkannya. Bayi yang punya masalah perkembangan hampir selalu merasa terganggu. Bila mulai  rewel, dia  sulit   ditenangkan. Waspada bila hal ini terjadi ketika sudah lewat usia 4 bulan, bisa jadi bayi mengalami cidera fisik seperti terkilir atau patah tulang, atau bayi menderita penyakit. 

5. Jarang bersuara. Bayi mulai mengeluarkan suara “ooh” atau “aah” sekitar usia 2-3 bulan. Ketika menginjak usia 4-6 bulan bayi mulai mengoceh (babling) mengeluarkan kata “da-da” atau “ma-ma.” Dia tampak memberi respon ketika Anda tertawa atau menggelitikinya. Bayi menyerap kata-kata yang dia dengar, sehingga jika Anda ingin membantu perkembangan bahasanya ajak anak bicara atau bacakan dia buku cerita. Penting juga bagi Anda untuk mendengarkan dengan menatap matanya ketika dia ngoceh. Anda harus waspada bila usia 6 bulan anak tidak mengeluarkan suara atau berhenti ngoceh. Bawa anak ke dokter untuk membicarakan kemungkinan bayi mengalami keterlambatan bahasa atau punya masalah pendengaran. 

6. Tidak tertarik dengan mainannya. Ketika menginjak usia 2-4 bulan, bayi mulai tertarik pada benda-benda  di sekitarnya. Anda bisa berikan dia mainan yang mengeluarkan bunyi, seperti rattle atau mainan bertekstur seperti soft book. Sayangnya rentang konsentrasi bayi memang masih pendek. Ketika Anda berikan mainan, bayi hanya mainkan sebentar kemudian sudah dia lupakan. Walaupun hanya sebentar, tapi si kecil sudah menunjukkan minatnya ketika disodori mainan tersebut. Anda tidak juga perlu khawatir bila si kecil lebih memilih memainkan benda-benda lain yang bukan mainannya seperti sendok atau gelas plastik. Bayi usia 5-6 bulan sudah bisa duduk dan menjangkau benda-benda yang ada di sekitarnya yang menarik perhatiannya. Bayi selalu tertarik dengan benda baru dan tidak harus berbentuk mainan. Anda harus waspada bila bayi tidak tertarik dengan benda-benda baru yang Anda berikan padanya.

7. Tidak menatap mata. Sekitar usia 6-8 minggu, bayi mulai melakukan kontak mata untuk pertama kali. Peristiwa ini sepertinya hanya sesuatu yang sederhana, tapi menunjukkan otak bayi berkembang dengan baik. Kontak mata juga menunjukkan perkembangan kemampuan komunikasinya. Milestone bayi memang tidak selalu sama. Bila bayi menatap Anda, tapi tidak fokus melihat Anda, mungkin perkembangannya hanya sedikit terlambat. Namun, jika hingga usia bayi lebih dari 3 bulan dan belum melakukan kontak mata, sebaiknya ajak bayi ke dokter untuk melakukan tes untuk mengetahui apakah bayi Anda mengalami masalah mata atau justru menemukan masalah lainnya.

No comments:

Post a Comment